LAPORAN TAHUNAN ALDP: 2010
English Bahasa Indonesia

03 Agustus 2008

Pelatihan Keterampilan Pendampingan Psikososial Dasar

Oleh: Yoanita Eliseba dan Theodora Subyantoro


Pada tanggal 21-25 Juli 2008 yang lalu, Program SOT (Survivor of Torture) ALDP dan International Catholic Migration Commission (ICMC) Jakarta, mengadakan Pelatihan Keterampilan Pendampingan Psikososial Dasar. Program pendampingan ini sendiri sudah berlangsung di beberapa tempat di Kabupaten Jayapura dari tahun 2003, sampai sekarang. Aspek psikososial menjadi aspek yang menjadi fokus dalam pendampingan ini.

Psikososial sendiri adalah interaksi antara aspek psikologis seseorang dengan lingkungan sosialnya. Aspek ini dipandang penting karena berkaitan dengan salah satu dampak dari konflik di masa lalu yang banyak dialami oleh masyarakat Papua yaitu masih adanya perasaan, seperti marah, takut, sedih dan perasaan-perasaan negatif lainnya, yang masih ada sampai sekarang.

Aspek psikologis ini tidak hanya dipengaruhi oleh kejadian masa lalu, tapi juga masalah-masalah kekinian, seperti masalah-masalah di kampung sampai masalah di dalam keluarga. Dampak psikologis ini menjadi penting karena berpengaruh terhadap keberfungsian seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sayangnya, aspek ini belum banyak disentuh dan dilihat menjadi kebutuhan yang perlu mendapatkan intervensi.

Program pendampingan psikososial yang dilakukan menggunakan pendekatan berbasis komunitas, berupa Kelompok Berbagi Cerita (KBC). Pendekatan ini diambil dengan memperhatikan kebiasaan lokal pada masing-masing kampung. ALDP dan ICMC melihat bahwa yang paling mengetahui kebiasaan lokal tersebut adalah orang-orang di dalam masyarakat itu sendiri, oleh karena itu kami memilih untuk melibatkan orang-orang lokal, yang dipilih oleh masyarakat sendiri melalui rapat kampung. Orang-orang yang dipilih tersebut kemudian menjadi orang yang akan melakukan pendampingan psikososial kepada masyarakat di kampung mereka sendiri.

Pemilihan konsep KBC sebagai metode pendampingan adalah berusaha menggunakan kebiasaan masyarakat untuk berkumpul di kampung, seperti perkumpulan wanita di gereja, perkumpulan pemuda dan lain-lain. Kelompok ini juga diharapkan bisa menjadi sistem dukungan di dalam masyarakat karena melalui kelompok ini, masyarakat dapat membagikan masalah atau kesulitan yang dihadapi, beban-beban pikiran dan perasaan yang sedang mengganggu. Setelah mereka berbagi satu sama lain, diharapkan ketegangan psikologis tersebut dapat berkurang. Selain itu, melalui kelompok ini diharapkan mereka juga dapat saling mendukung, baik dalam mengurangi beban perasaan maupun berdiskusi mengenai cara menyelesaikan masalahnya sendiri.

Pelatihan Keterampilan Dasar Pendampingan Psikologis ini ditujukan untuk membekali pendamping-pendamping lokal, yang dikenal sebagai Teman Bicara (TB) untuk memimpin KBC. Hal mendasar dalam pendampingan ini adalah TB mampu menyadari akan perbedaan nilai-nilai yang dimiliki setiap orang, sehingga dalam menghadapi orang yang bercerita, TB akan berusaha untuk mengenali dan menghargai keunikan nilai-nilai yang dimiliki oleh orang tersebut.

Setelah itu, ada proses menjalin hubungan yang erat kaitannya dengan membangun kepercayaan melalui menjaga kerahasiaan yang menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh TB. Keterampilan mendengarkan, bertanya dan menanggapi percakapan adalah keterampilan dasar dalam memimpin KBC. Keterampilan lain yang perlu dimiliki adalah memahami perasaan, karena adalah penting untuk membuat orang nyaman dalam menceritakan perasaannya terlebih dahulu sebelum membantu menyelesaikan masalahnya.

Pelatihan yang memberikan dasar-dasar yang perlu dimiliki oleh seorang TB adalah awal, dan perlu terus dilatih. Kelanjutan pelatihan ini adalah adanya pendampingan yang akan dilakukan oleh staf ALDP terhadap TB secara kontinyu. Pendampingan tersebut berupa pendampingan dalam memimpin KBC dan melatih keterampilan-keterampilan yang perlu ditingkatkan.

Pendampingan ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan keberfungsian seseorang, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keluarga dan komunitasnya. Kalau orang-orang banyak bilang di dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang sehat, mungkin juga bisa dibalik, kalo jiwa sehat, tubuh pun akan sehat juga. Amin.


Penulis adalah Staf SOT Program ICMC Jakarta


Keterangan Foto:
Peserta dan Fasilitator Pelatihan Keterampilan Pendampingan Psikososial Dasar.
(Theodora Subyantoro).